Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sering Migren Tak Terkait Demensia

Ada kabar gembira bagi para wanita yang sering menderita sakit kepala sebelah alias migren. Penelitian menunjukkan, migren tidak terkait dengan risiko penyakit demensia.

Demensia atau penyakit degeneratif yang menyebabkan penurunan kemampuan kognitif pada umumnya diderita orang lanjut usia. Penyakit ini bisa membuat penderitanya mengalami gangguan daya ingat.

Penelitian yang dilakukan tim dari Brigham and Women's Hospital di Boston dilakukan berdasarkan data dari 6.349 wanita berusia 45 tahun keatas yang berpartisipasi dalam survei kesehatan.

Para partisipan itu dibagi dalam empat kelompok, yakni yang tidak punya riwayat migren, pernah menderita migren, masih menderita migren tanpa aura, dan menderita migren dengan aura. Migren disertai aura akan membuat seseorang melihat kilatan cahaya atau merasakan sensasi tertusuk jarum sebelum migren menyerang.

Setelah informasi dasar tersebut diketahui, para partisipan diuji fungsi kognitifnya dalam dua tahun dengan interval sampai tiga kali. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kaitan kuat antara migren dan risiko penurunan fungsi kognitif.

"Dibandingkan dengan wanita yang tak punya riwayat sakit migren, mereka yang menderita migren dengan atau tanpa aura tidak mengalami penurunan fungsi kognitif signifikan," kata Pamela Rist, ketua peneliti.

Penyakit migren lebih sering dialami kaum wanita. Rasa sakit yang parah itu bisa meningkatkan risiko depresi bahkan stroke. Dunia kedokteran belum bisa mengungkap penyebab kondisi kronis tersebut, tetapi baru-baru ini ada riset yang menemukan variasi gen tertentu yang memicu migren.

Sumber: Kompas.com

Posting Komentar untuk "Sering Migren Tak Terkait Demensia"